Selasa, 20 Agustus 2013

fakultas ilmu-ilmu pertanian AGROTEKNOLOGI

*AGROTEKNOLOGI


*AGROTEKNOLOGI

1.      Deskripsi tentang Agroteknologi/Agronomi
Agroteknologi/Agronomi adalah ilmu bercocok tanam. Cabang penting ilmu-ilmu pertanian ini merupakan salah satu ilmu terapan yang berbasis biologi/ botani yang mempelajari pengaruh dan manipulasi berbagai komponen biotik (hidup) dan abiotik (tidak hidup) terhadap suatu individu atau sekumpulan individu tanaman untuk dimanfaatkan bagi kepentingan manusia.
Agroteknologi/Agronomi merupakan salah satu cabang ilmu terapan dalam biologi yang mempelajari pengaruh berbagai aspek biotik dan abiotik terhadap suatu individu atau sekumpulan individu tanaman untuk dimanfaatkan bagi kepentingan manusia.Cakupan aspek biotik meliputi individu itu sendiri, individu lain yang sejenis, atau individu lain yang berbeda jenis. Cakupan aspek abiotik meliputi semua komponen tidak hidup yang mempengaruhi kehidupan individu yang dipelajari.
Orang sering menyamakan agronomi dengan ilmu pertanian (dalam arti sempit:
hanya untuk tanaman). Agronomi lebih khusus mempelajari teknik bercocok tanam
atau budidaya tanaman.
Agroteknologi /Agronomi merupakan satu cabang sains pertanian yang memperkatakan mengenai kajian tanaman dan tanah yang mana ia bertumbuh. Ahli agronomi bekerja untuk mengembangkan kaedah yang akan memperbaiki kegunaan tanah dan meningkatkan penghasilan makanan dan tanaman serat. Mereka menjalankan kajian penggiliran tanaman, pengairan dan saliran, pembiakan tanaman,
pengelasan tanah, penyuburan tanah, pengawalan rumput, dan bahagian lain.
Dilihat dari arti katanya Agroteknologi seperti mempelajari teknologi pertanian yangorang memandang lebih kepada teknologi mesin-mesin berat dalam pertanian. tetapi pandangan itu salah, Agroteknologi lebih mengarah pada pembelajaran dari teknologi pertanian dari segi budidaya tanaman, perlindungan tanaman dan media dari tanaman itu tumbuh. Jadi Agroteknologi ini lebih banyak mempelajari suatu teknologi bagaimana tanaman dapat tumbuh baik menghasilkan produk tinggi serta memberikan kemanfaatan pada lingkungan.
Prodi Agroteknologi ini mempelajari dua komponen yaitu tanaman dan tanah, dimana keduanya saling berhubungan. Tanaman tumbuh di atas tanah, oleh karena itu agar tanaman dapat tumbuh baik maka kita juga perlu tahu seluk beluk media tempat tanaman tumbuh. Banyak hal yang dipelajari dalam hal tanaman yaitu budidaya dan perlindungan tanaman itu sendiri. Dalam hal budidaya dilakukan beberapa praktikum yang telah dilakukan diantaranya ada teknologi budidaya tanaman baik semusim maupun tahunan, kultur jaringan, fisiologi tumbuhan, botani, teknologi benih, dll. Disini kita mempelajari dari bentuk benih hingga panen. Untuk media tanaman yaitu tanah kita juga melakukan beberapa praktikum yang digunakan untuk mengetahui fisika, kimia dan biologi tanah. Adapun praktikum yang dilakukan yaitu ilmu tanah, kesehatan tanah, biologi dan kesuburan tanah, mikrobiologi tanah, dll. Disini kita mempelajari kandungan dari suatu tanah, jenis tanah, fauna tanah hingga kerusakan suatu tanah. Selain itu, Agroteknologi juga mempelajari perlindungan tanaman terutama dari serangan hama dan penyakit tanaman. Saat ini, ilmu-ilmu pertanian sangat berbeda dari sebelumnya pada tahun 1950. Intensifikasi pertanian sejak tahun 1960 telah dilakukan oleh banyak negara maju dan berkembang yang sering disebut revolusi hijau.
            Perluasan ini telah didasarkan pada seleksi genetik varietas tanaman dan hewan yang mampu berproduktivitas yang tinggi dan penggunaan input buatan seperti pupuk dan produk yang bertujuan untuk meningkatkan produksi dengan meningkatkan kesehatan tanaman dan hewan digunakan. Di sisi lain, kerusakan lingkungan yang menyebabkan intensifikasi pertanian (dengan kerusakan yang perkembangan industri dan pertumbuhan penduduk yang memungkinkan untuk dilakukannya intensifikasi) yang membawa banyak ilmuwan untuk menciptakan teknik-teknik baru seperti manajemen terpadu penyakit dan hama, teknik pengolahan limbah, limbah teknik minimisasi, arsitektur lansekap.Selain itu, bidang-bidang seperti bioteknologi dan ilmu komputer (pengolahan dan penyimpanan data) membuat kemajuan dalam bidang agronomi melaui pengembangan bidang baru penelitian seperti rekayasa genetika dan pertanian presisi.
           Demikian, para peneliti saat ini bekerja di pertanian ilmu dan ilmu yang terkait dengan itu menyamakan masalah memberi makan penduduk dunia pada saat yang sama mencegah terjadinya masalah keamanan hayati yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan lingkungan. Inilah sebabnya mengapa mereka berusaha untuk mempromosikan manajemen yang lebih baik sumber daya alam dan menghormati lingkungan.Isu-isu sosial, ekonomi dan lingkungan sedang diperdebatkan saat ini. Krisis terakhir seperti penyakit sapi gila (BSE) dan perdebatan atas penggunaan organisme yang dimodifikasi secara genetik menggambarkan kompleksitas dan pentingnya perdebatan ini.
           Pertanian dan peternakan bukanlah ilmu formal tetapi merupakan ilmu terapan. Agronomi Teknologi merupakan teknik untuk menghasilkan barang yang menggunakan sumber daya yang disediakan oleh alam, termasuk alam manusia atau asal. Sementara teknologi adalah pendekatan ilmiah untuk masalah praktis, yaitu pemecahan masalah pada latar belakang pengetahuan ilmiah dan dengan bantuan metode ilmiah.Sektor pedesaan perlu melakukan penerapan pengetahuan teoritis dengan kriteria kausalitas dalam mengambil keputusan. Ada parameter yang berbeda untuk pengambilan keputusan, ada banyak sekolah pemikiran tentang parameter yang perlu dipertimbangkan ketika mengelola sistem dan teknologi untuk beradaptasi logistik ditemukan. Ada banyak pekerjaan interdisipliner saat ini perlu mengelola sistem pertanian yang lebih berkelanjutan. Masalah sumber energi alternatif bekerja dalam jangka menengah (tebu, bit gula, kelapa sawit, dll).
Ilmu yang mempelajari cara pengelolaan tanaman pertanian dan lingkungannya (biotik/abiotik) untuk memperoleh produksi maksimum. Tujuan sosial dari pemenuhan produksi maksimum untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia dan juga makhluk lain. Untuk kebutuhan pangan manusia mulai dari padi padian, jagung gandum, umbi-umbian , kelapa, kemiri, coklat, tomat, kedele, kacang hijau, mete, mlinjo, tebu dan berbagai sayur-sayuran (bayam, kangkung, kol, kubis, buncis, kacang panjang, tomat, wortel, terong, labu, jagung baby cornt, pepaya, jamur, petai, bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai hijau) dan jenis buah-buahan (jeruk, melon, pepaya, apokat, duku, duku, nanas, sawo, pisang, melon, nagka, dan lain-lain) serta bumbu-bumbuan seperti teh, kopi, mrica, cengkeh dan lain-lain). Sedangkan rincian konsumsi pangan perkapita untuk propinsi jawa timur lihat tabel lampiran konsumsi pangan.
Agroteknologi/ Agronomi diartikan sebagai usaha tanaman pertanian untuk mendapatkan untung maksimal. Pengertian ini sudah menghubungkan antara kemampuan budidaya tanaman dengan kepentingan usaha yang orientasinya pada profit/keuntungan dimana tanaman pertanian (crop plant) tanaman yang berfaedah dan secara ekonomi dibutuhkan oleh manusia sehingga dalam hal ini upaya-upaya untuk biaya yang dikeluarkan sedikit mungkin untuk mendapatkan output yang maksimal. Jumlah tanaman pertanian secara ekonomi melampaui sampai 2000 spesies sedang tingkat terpenting di dunia mencapai 15 sampai 30 spesies (padi, gandum, jagung, sorgum, tebu, kedelai, umbi jalar, umbi kayu, kedele, kacang tanah, pisang, kelapa, jeruk, mangga, kapri, buncis, bunga matahari dan sebagainya).
 Tanggung jawab Agroteknologi /agronomi sesuai dengan perkembangan zaman. Era globalisasi, perdagangan bebas pelestarian lingkungan hidup, perubahan gaya hiudp positif (Produksi, Dinamis, Efesien) peningkatan persyaratan kebutuhan hidup bukan hanya sekedar mendapatkan produk untuk ketersediaan pangan (food availability), tetapi harus memperhitungkan kelayakan (consummer acceptability), keamanan (food safety) sehingga mendukung terwujudnya kesejahteraan manusia (people welfare) ini berarti proses budidaya pertanian harus memperhatikan dan meminimkan pengaruh residu bahan kimia atau cemaran organik, terhadap produksi budidaya tanaman pertanian komitmen ini didasarkan atas kenyataan bahwa untuk memperoleh makanan yang cukup bergizi aman adalah hak setiap manusia.
Secara praktis pengembangan tanaman pertanian dilaksanakan dengan melalui proses domestication, selection, hibrida dan selanjutnya proses pengakaran benih dan juga bibit tanaman. Harapan dari proses tersebut di atas adalah didapatkan tanaman yang mempunyai kemampuan unggul sesaui dengan harapan pemikir dan masyarakat (umur pendek, tahan hama, gizi tinggi, rasa enak, produktivitas tinggi).
Untuk itu harus terjadi proses untuk mendukung pelaksanaan teknologi budidaya tanaman pertanian untuk menjamin keunggulan, kemurnian dan mutu benih telah diawasi baik tingkat lapangan atau laboratorim maka diberikan sertifikat atau label untuk benih yang akan dibudidayakan. Keuntungan menggunakan benih yang bersertifikat antara lain:
1. Keturunan benih diketahui
2. Mutu beih terjamin                 
3. Kemurnian genetik
4. Penggunaan benih lebih hemat
5. Pertumbuhan lebih seragam
6. Masa panen serempak
7. Produksi tinggi

Benih yang bersertifikat digolongkan dalam kelas – kelas yaitu:
1. Benih Penjenis (BS)
2. Benih Dasar (FS)
3. Benih Pokok (SS)
4. Benih Sebar (ES)

1. Benih penjenis (BS) adalah benih yang diproduksi oleh dan di bawah pengawasan pemulia tanaman dan harus merupakan sumber pembiakan benih dasar.
2. Benih dasar (FS) adalah keturunan pertama dari benih penjenis.
3. Benih pokok adalah keturunan dari benih dasar.
4. Benih sebar (ES) adalah keturunan dari benih pokok.


2.      PROSPEK KERJA AGROTEKNOLOGI

Peluang Kerja:
- Pengusaha atau pelaku bisnis pada komoditas perkebunan, pangan, hortikultura, dan atau kehutanan.
- Pengusaha atau pelaku bisnsi pada bidang perbenihan, pupuk, pestisida, sarana produksi        pertanian lainnya, usaha industri rumah tangga berbasis pangan, dll.
- Perkebunan-perkebunan baik pemerintah dan swasta.
- Industri perbenihan, pupuk dan pestisida nasional dan multinasional.
- Kementerian pada Pemerintah Pusat dan berbagai badan dan pusat penelitiannya (Penelitian dan Pengembnagan/Litbang).
- Pemerintahan Daerah (Pemda) dengan dinas-dinas teknisnya.
- Lembaga pembiayaan seperti bank-bank pemerintah dan swasta.
- Akademisi dan peneliti di Perguruan Tinggi ataupun lembaga riset (pemerintah ataupun swasta), industri pangan, pakan, farmaka dan biodiesel.
- Konsultan profesional di sektor pertanian/perkebunan.
- Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal)
- Badan Pertanahan Nasional (BPN).
- Fasilitator pemberdaya masyarakat (LSM) dalam bidang agribisnis/pertanian.